Oleh: Harun Husein
Arthur Koestler dalam bukunya, The Thirteenth Tribe mengemukakan teori bahwa Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan Semit, tapi keturunan Khazaria.
“Orang-orang yang nenek moyangnya bukan dari Yordania, tapi dari Volga. Bukan dari Kanaan, tapi dari Kaukasus. Orang-orang yang secara genetik lebih dekat kepada bangsa Hun, Uighur, dan Magyar, ketimbang benih dari Ibrahim, Ishak, dan Ya’qub.”
Imperium Khazaria pernah menguasai Asia Tengah. Pada abad ke-8, penguasanya tiba-tiba memeluk agama Yahudi. Di masa jayanya, dari barat ke timur, imperium Khazar membentang dari Eropa Timur hingga Asia Tengah. Sedangkan dari utara ke selatan, membentang dari Volga hingga Kaukasus.
Mengutip sumber-sumber Arab abad ke-10, Arthur Koestler menggambarkan orang Khazar bertubuh besar, berkulit putih, bermata biru, dan rambut panjang kemerahan, dan sikapnya dingin. Namun, secara umum, tabiatnya liar. Mereka tinggal di kawasan yang dingin dan basah, bersuhu hingga 7 derajat Celsius.
Para sejarawan dan ahli geografi Muslim abad ke-10, mencatat bahwa orang Khazarialah yang saat itu dicurigai sebagai Ya’juj dan Ma’juj. Merekalah yang diduga dikurung di Ngarai Daryal, pegunungan Kaukasus.
Dan, setelah Kerajaan Khazaria diterjang gelombang pasukan Mongol pimpinan Jengis Khan, yang diikuti serangan orang-orang Rus, Imperium Khazaria di kawasan Eurasia pun bubar. Mereka kemudian berpencar ke Eropa Timur seperti Krimea, Polandia, Hungaria, dan Rusia.
Dan, kendati imperium Khazaria pernah berdiri megah selama berbilang abad, aneh bin ajaib karena tak ada lagi saat ini di muka bumi orang yang mengaku suku atau bangsa Khazaria. Ternyata, mereka telah bermetamorfosa menjadi Yahudi Ashkenazi.
Teori ketidakaslian Yahudi Ashkenazi itu belakangan dibenarkan oleh penelitian DNA yang antara lain dilakukan oleh Eran Elhaik dari Universitas John Hopkins, AS. Dia mendapati komponen Kaukasia pada orang Yahudi Ashkenazi sangat besar. Mereka lebih identik dengan orang Eropa ketimbang Timur Tengah.
Bahkan, dari sisi DNA, orang Arab Palestina saat ini lebih dekat dengan Yahudi semit ketimbang Yahudi Ashkenazi. “Ya’juj adalah aliansi Anglo-Amerika-Israel, sedangkan Ma’juj adalah Rusia,” simpul Imran Hosein. Wallahu a’lam.